Agen, Stokis, Distributor, Jual Obat Kuat Maxiboost di Seluruh Indonesia,
Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, Bandung, Jogya, Semarang, Surabaya, Denpasar, Ambon, Mataram, Lombok, Kupang, Papua, Jayapura, Manokwari, Sorong, Makassar, Gorontalo, Mamuju, Manado, Kendari, Palu, Banjarmasin, Palangkaraya, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tarakan, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Riau, Batam, Padang, Bengkulu, Bangka, Bandar Lampung, dengan harga GROSIR, dan eceran dan 100% ASLI.
Jual
Obat Kuat Maxiboost, 0813-1868-1277 (Tsel)
Alasan Mengapa
Anda Perlu Mengkonsumsi MaxiBoost…?
1.
MaxiBoost
berbahan baku 100% herbal yaitu : Cordyceps, Ginseng, Maca, Multivitalim &
Trace Mineral.
2.
MaxiBoost
menggunakan kombinasi ramuan yang tidak hanya meningkatkan vitalitas Anda saja,
namun memberikan KESEHATAN MENEYELURUH (MEMPERBAIKI SELURUH FUNGSI ORGAN TUBUH
ANDA), sehingga menjadi solusi untuk kesehatan anda.
3.
Memberikan
daya tahan saat berhubungan intim
4.
Solusi
bagi anda yang mengalami DisfungsiEreksi
Inilah Manfaat utama MaxiBoost :
1.
Memperbaiki
kesehatan Fisik secara menyeluruh (Memperbaiki Seluruh Fungsi Organ Tubuh),
termasuk mental dan seksual.
2.
Memperbaiki
sirkulasi darah dan meningkatkan testosterone aktifkan metabolismen.
3.
Memperkuat
organ reproduksi laki-laki
4.
Meningkatkan
Energi, stamina dan daya tahan tubuh
5.
Meningkatkan
libido
6.
Meringankan
Stress
7.
Meningkatkan
pertumbuhan otot dan kekuatan tubuh
8.
Memperbaiki
kesehatan tulang dan mengatur kadar gula darah.
9.
Menurunkan
kolesterol
10.
Mencegah
resiko penyakit jantung coroner.
PELAJARI
LEBIH LANJUT : http://ismaditokoonline.com/jual-maxiboost/
HARGA
PER BOX Rp. 350.000,-
FREE
ONGKIR untuk pembelian > 3 Box
WA/TLP
0821-2315-3388 (Tsel).
Kami juga jual MAXCYPRESS Pil Ajaib
Anda bisa buka website kami yang lain yang jual Maxiboost
Artikel tentang IMPOTENSI :
Penyebab Umum
Impotensi
Penyakit endokrin
Gangguan Neurologis
Obat-obatan
Kondisi Terkait Jantung
Faktor Gaya Hidup
Pengobatan
Pencegahan
Outlook
Apa itu Impotensi?
Impotensi adalah suatu kondisi yang secara konsisten mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, atau kemampuan untuk mencapai ejakulasi. Ini adalah bentuk disfungsi ereksi (DE).
Ada beberapa faktor yang berkontribusi untuk impotensi. Ini termasuk gangguan emosi dan fisik. Menurut The Merck Manual, diperkirakan 50 persen pria berusia 40 hingga 70 mengalami ED pada satu waktu atau lainnya. Risiko impotensi meningkat seiring bertambahnya usia.
Juga telah dicatat bahwa pria yang berpendidikan lebih rendah cenderung mengalami impotensi, mungkin karena mereka memiliki gaya hidup yang lebih sehat secara rata-rata.
Impotensi sering memiliki pengaruh negatif pada kehidupan seks, dan dapat menyebabkan stres tambahan, depresi, dan harga diri yang rendah.
Memahami penyebab potensial yang paling umum dapat membantu seseorang mengidentifikasi mengapa mereka mungkin mengalami kondisi tersebut.
1. Penyakit endokrin
Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati, dan banyak lagi.
Diabetes adalah contoh penyakit endokrin yang dapat menyebabkan seseorang mengalami impotensi. Diabetes mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memanfaatkan hormon insulin. Salah satu efek samping yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf. Ini mempengaruhi sensasi penis. Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes adalah gangguan aliran darah dan kadar hormon. Kedua faktor ini dapat berkontribusi pada impotensi.
Gangguan Neurologis dan Saraf
Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan risiko impotensi. Kondisi saraf mempengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi. Ini dapat mencegah seseorang mencapai ereksi.
Gangguan neurologis yang terkait dengan impotensi meliputi:
Penyakit Alzheimer
Penyakit Parkinson
tumor otak atau tulang belakang
multiple sclerosis
stroke
epilepsi lobus temporalis
Orang yang pernah menjalani pembedahan kelenjar prostat juga bisa mengalami kerusakan saraf yang menyebabkan impotensi.
Pengendara sepeda jarak jauh juga bisa mengalami impotensi sementara. Ini karena tekanan berulang pada pantat dan alat kelamin dapat mempengaruhi fungsi saraf.
3. Mengambil Obat
Mengambil obat tertentu dapat mempengaruhi aliran darah, yang dapat menyebabkan DE. Seseorang seharusnya tidak pernah berhenti minum obat tanpa izin dokter, bahkan jika diketahui menyebabkan impotensi.
Contoh obat yang diketahui menyebabkan impotensi meliputi:
alpha-adrenergic blockers, termasuk tamsulosin (Flomax)
beta-blocker, seperti carvedilol (Coreg) dan metoprolol (Lopressor)
obat kemoterapi kanker, seperti cimetidine (Tagamet)
Depresan sistem saraf pusat, seperti alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), dan kodein (ditemukan di berbagai obat nama merek)
stimulan sistem saraf pusat, seperti kokain atau amfetamin
diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan spironolactone (Aldactone)
inhibitor reuptake serotonin selektif atau SSRI (Prozac, Paxil)
hormon sintetis, seperti leuprolide (Eligard)
4. Kondisi Terkait Jantung
Kondisi yang mempengaruhi jantung dan kemampuannya untuk memompa darah dengan baik dapat menyebabkan impotensi. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, dan orang tersebut tidak dapat mencapai ereksi.
Aterosklerosis, suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah tersumbat, dapat menyebabkan impotensi. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi.
Faktor Gaya Hidup dan Gangguan Emosional
Untuk mencapai ereksi, seseorang harus terlebih dahulu melalui apa yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini bisa menjadi respons emosional. Jika seseorang memiliki gangguan emosional, ini memengaruhi kemampuan mereka untuk menjadi bersemangat secara seksual.
Depresi dan kecemasan berhubungan dengan peningkatan risiko impotensi. Depresi adalah perasaan sedih, kehilangan harapan, atau tidak berdaya. Keletihan yang terkait dengan depresi juga bisa menyebabkan impotensi.
Kecemasan kinerja bisa menjadi penyebab impotensi lainnya. Jika seseorang tidak mampu mencapai ereksi di masa lalu, ia mungkin takut dia tidak akan mampu mencapai ereksi di masa depan. Seseorang mungkin juga menemukan dia tidak dapat mencapai ereksi dengan pasangan tertentu. Seseorang dengan DE yang terkait dengan kecemasan mungkin dapat mengalami ereksi penuh saat masturbasi atau ketika tidur, namun dia tidak mampu mempertahankan ereksi selama hubungan seksual.
Penyalahgunaan obat seperti kokain dan amfetamin juga dapat menyebabkan impotensi. Penyalahgunaan alkohol dan alkohol dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi juga. Temui dokter Anda jika Anda menduga bahwa Anda mungkin memiliki masalah penyalahgunaan zat.
Solusi Mitra Kesehatan
Dapatkan Jawaban dari Dokter di Menit, Kapan Saja
Punya pertanyaan medis? Terhubung dengan dokter online yang bersertifikat, atau melalui telepon. Dokter anak dan spesialis lain tersedia 24/7.
No comments:
Post a Comment